Managemen RSUD Semakin Memanas?

0
121 views
BARU

Trendfokus.com-Terkait polemik antara tenaga kerja sukarela (TKS) dan pihak management Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko semakin memanas. Direktur Utama (Dirut) RSUD Mukomuko, Syafriadi Taher menegaskan, jasa piket TKS di rumah sakit itu tidak bisa dibayarkan. Menurutnya, hal ini terbentur aturan yang ditetapkan pemerintah.

“Tadi rapat mengenai teknis gaji piket. Menurut aturan itu tidak bisa dibayarkan. Kalau tetap dibayarkan, sama saja saya bunuh diri,” kata Syafriadi saat dikonfirmasi, Senin (3/4).

Menurut Syafriadi, pihak managemen RSUD sudah melakukan konsultasi mengenai pembayaran jasa piket ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait aturan dan lainnya.

“Kalau mereka tidak mau mengikuti, ya silahkan saja buat pernyataan tidak mau bersedia mengikuti aturan. Saya tidak menyuruh mereka mengundurkan diri. Mereka masuk rumah sakit itu ada aturan yang harus dipatuhi,” tegasnya.

Lebih lanjut, mengenai aturan kebijakan shift piket yang banyak dikeluhkan oleh TKS, Syafriadi mengatakan bahwa untuk shift itu ada 4, yakni shift pagi, siang, sore dan malam. Shift malam didispensasi untuk libur satu hari.

“Mengenai shift tadi, jam kerja mereka tidak dirugikan, kecuali mereka masuk tiap malam. Itu sudah kita kasih dispensasi 1 hari libur kalau dia mau malam. Jam kerja tetap sama, masuk siang, masuk sore dan malam, mereka sudah kita beri pemahaman, sudah clear,” tambahnya.

Syafriadi juga menerangkan bahwa pembayaran gaji TKS bulan Februari dan Maret sudah dibayarkan. Pihak managemen tengah melakukan penghitungan mengenai pembayaran jasa lainnya, seperti uang jasa BPJS dan Umum.

Syafriadi berharap kepada TKS dapat memahami situasi ini. Dikarenakan RSUD tengah mengalami krisis dan banyak permasalahan.

“Sekarang sama tahu aja, kita harus berhati-hati dalam tanda kutip lebih jeli dalam melakukan pembenahan. Kita sebenarnya tidak mau seperti itu. Mereka itu adik-adik kita. Saya minta, mari dukung pembenahan ini,” demikian Syafriadi. (Red)