Home / HUKUM / Kepala Kantor Bungkam Sebut Nama Diduga Pelaku Pungli Di BPN Mukomuko

Kepala Kantor Bungkam Sebut Nama Diduga Pelaku Pungli Di BPN Mukomuko

TRENDFOKUS.COM-Siang tadi Kamis (14/02) pukul 11.00 siang, Kantor Pertahanan atau BPN Mukomuko mendadak rame oleh para awak medi. Oooo rupanya ketika ditelusuri ternyata ada seorang oknum di Kantor Pertanahan MM diduga melakukan pembalakan (Dil harga) sertifikat salah seorang warga Kelurahan Bandar Ratu Zamroni. Menurut Zamroni dia mengaku hampir menjadi korban. Pada Rabu 12 Januari, ia berencama membuat sertifikat tanah 20×20 meter. Setelah menunjukkan syarat pengurusan sertifikat ia dipanggil oleh oknum PNS di kantor BPN ini. Oknum tersebut menawarkan jasa menyelesaikan sertifikat dengan cepat, Zamroni cukup terima beres. Namun karena merasa janggal Zamroni keberatan dan ia menghubungi rekanya Weri Tri Kusuma,MH yang juga adalah ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LP-K-P-K Mukomuko.
“Saya diminta bayar ke pegawai Rp 2 juta, saya terima beres. Saya keberatan, uangnya tidak ada, karena merasa janggal saya telepon kawan Weri untuk minta bantu,”singkat Zam.
Siang itu juga Weri langsung datang ke BPN dengan berpakaian Wasit (kebetulan dia juga sedang jadi wasit pertandingan vutsal hari itu), mempertanyakan dana yang diminta oleh pegawai BPN ini. Seingatnya, mengurus sertifikat bayar di bank, bukan tunai ke pegawai. Ini jelas ada dugaan pungutan liar. Weri menduga sudah banyak warga Mukomuko jadi korban ulah oknum di BPN tersebut, kebiasaan warga tidak mau ambil pusing, asal cepat selesai akhirnya bayar jutaan. Padahal biaya sertifikat tidak semahal itu.
“Itu aneh, kok pegawainya menawarkan terima beres bayar jutaan. Seingat kita tidak begitu, maka kami menduga ada calo sertifikat di Kantor Pertanahan Mukomuko. Kata pegawai yang memanggil saudara kita Zamroni, terima bersih aja. Bayar Rp 2 juta. Kita menduga sudah banyak korban, harus diungkap. Kasihan warga kita dikerjai oknum itu,” kata Weri.
Esok harinya, kamis 13 februari Weri bersama rekannya aktivis LP-K-P-K M.Toha kembali ke kantor pertanahan ini. Mereka juga mengajak media untuk mempertanyakan langsung ke kepala Kantor pertanahan terkait dugaan Pungli ini. Menariknya sebelum bertemu kepala BPN sempat terjadi ribut mulut dan saling dorong dengan seorang honorer. Beruntung insiden ini bisa didamaikan.
“Kami datang untuk menanyakan masalah dugaan pungli. Kenapa saat ngurus sertifikat ada acara dipanggil keruangan, terus ada negosiasi segala. Soal insiden ribut tadi lupakan saja, kita maklumi, sama-sama tahu, juga sama-sama kita,” tegas Weri.
Sementara itu, Kepala Kantah Mukomuko, Azman Hadi, MH berkelit, menurutnya kejadian tersebut hanya miskomunikasi. “Mungkin pegawai, menyampaikan perkiraan biaya yang harus dikeluarkan sebelum melihat berkas,” kata Azman.
Azman mengakui tidak dibenarkan pegawai menyampaikan perkiraan biaya pembuatan sertifikat sebelum melihat berkas pengajuan dari masyarakat. Kemudian, katanya, jika harus ada yang dibayar oleh masyarakat, pembayarannya tidak tunai. Kecuali untuk biaya transportasi tim pengukur. Terkait adanya dugaan Pungli yang dilakukan jajarannya, ia berjanji akan membina yang bersangkutan. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat, khususnya Zamroni. Namun Azman tidak mau menyampaikan nama oknum pegawai yang meminta uang kepada masyarakat itu.
“Ini menjadi pelajaran buat kami. Saya jamin kejadian ini tidak terulang lagi,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *