Pembelian BBM Menggunakan Jerigen marak Di SPBU Bandar Ratu, LP. K-P-K: Kenapa Pihak Keamanan Tidak Tindak Aturan Yang Salah?

0
46 views
BARU

TRENDFOKUS. COM-Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan jerigen di Stasiun Pengisian Bakar Umum (SPBU) kembali marak setelah beberapa waktu lalu dilarang oleh PT. Pertamina, dan Larangan pengisihan BBM gunakan jerigen diatur dalam Peraturan Presiden nomor 191/2014 agar SPBU, dilarang untuk menjual premium dan solar kepada warga menggunakan jerigen dan drum untuk dijual kembali ke konsumen.

Seperti yang terjadi di salah satu SPBU Kelurahan Bandar Ratu Kecamatan kota mukomuko Kabupaten mukomuko. Terlihat beberapa pembeli BBM jenis premium dan Solar tengah antre menggunakan jerigen berukuran 35 liter. Diduga Tidak ada surat rekomendasi dari Pemkab yang diberikan kepada petugas yang melayani.

Dijelaskan salah seorang penjual eceran DS (nama samaran) mengatakan, pembelian menggunakan jerigen ini digunakan untuk berjualan bensin eceran di tempat tinggalnya yang jauh dari kota Mukomuko. Tepatnya, di desa yang jauh dari keramaian dan lokasi SPBU, sehingga sangat strategis untuk mendapatkan untung berjualan bensin eceran dengan harga Rp8000 per botol.

“Di sana banyak yang butuh bensin eceran, karena lokasinya jauh sama SPBU, kalau saya harus bolak balik kesini beli premium ya rugi banyak,” lanjutnya.

Ketua LP. K-P-K Komcab Mukomuko juga Ketua Karang Taruna Bandar Ratu mengatakan, bahwa pembelian BBM dengan menggunakan jerigen udah jelas dilarang, diatur dalam Peraturan Presiden nomor 191/2014 agar SPBU dilarang untuk menjual premium dan solar kepada warga menggunakan jerigen dan drum untuk dijual kembali ke konsumen.

“secara aturan hukum hal ini tidak diperbolehka. Pertanyaan kenapa hal ini masih dilakukan? Kenapa pihak keamanan tidak mau menindak aturan yang salah? Kan aneh ini,, insyaallah dalam waktu dekat kita ke DPR untuk menyampaikan permasalahan ini dan ke Polres.” singkat Weri

Fika Juanda Pratama dalam Akun facebook nya menjelaskan, bahwa minyak bersubsidi bukan saja buat mobil mewah, tapi kenyataannya kita lihat banyak jumlah jerigen dari pada mobil yang mendapatkan minyak bersubsidi.
“eeehhhh teman, kita boleh mendapatkan upah dari suatu pekerjaan kita,  tapi harus ingat broo,, pembagian harus rata, kalau menyangkut kebutuhan tidak ada membedakan antara mobil mewah dengan yang tidak bermobil mewah, jangan cuma mementingkan kepentingan pribadi” kesalnya.

Sementara itu,  Wakil Kepala SPBU Rizky Priyadna Putra menjelaskan, bahwa sharusnya minyak subsidi tdk di perbolehkan untuk jerigen dan mobil mewah..jdi smpat waktu itu tdk boleh pengisian jerigen,udh berjalan kurang lebih satu minggu..disisi lain lanjut Rizky ada yg protes dari masyarakat pedalaman dan nelayan.

“gimana kami mau panen,  pengisian minyak untuk traktor,  mesin panen dan lain-lain yang menggunakan minyak, tidak mungkin kami bawa traktor ke SPBU cuma mau ngisi bensin saja, terus nelayan juga bilang gimana kami mau isi kapal klu pengisian jerigen tidak bisa, bagaimana kami mau cari mata pencarian. ” jelas Riki meniru protes para petani dan nelayan.