Miris.!, Diduga Seleksi Panwascam Sekedar Formalitas Belaka

0
178 views
BARU

Trendfokus.com-Proses seleksi panitia pengawas pemilihan umum kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Mukomuko disinyalir hanya sekedar formalitas untuk menggugurkan ‘kewajiban’.

hal ini diungkapkan Toha selaku ketua Komisi Cabang Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP.K-P-K) Kabupaten Mukomuko,  bahwa Beberapa orang peserta yang enggan disebut namanya menyampaikan ke lembaga LP K-P-K, bahwa tes pada hari ini ada peserta seperti di perlakukan seperti anak emas, dimana kami melihat ada beberapa orang peserta mendapat perlakuan istimewa oleh salah satu oknum komisioner bawaslu dan staf PNS Bawaslu kabupaten Mukomuko.

“memang ada beberapa peserta yang mengadu dengan kami, bahwa ada peserta dalam sesi hari ini di bantu dalam pengisian soal oleh salah satu komisioner Bawaslu, dan salah Satu Oknum staf PNS, adapun diduga peserta yang dibantu yaitu dari Kecamatan Kota 2 orang, kemudian 1 orang dari kecamatan Teras Terunjam, 1 orang dari Kecamatan Teramang Jaya, 1 orang dari Kecamatan V Koto, yang lebih parah lagi ada salah satu peserta diduga membawa HP dalam pelaksanaan tes CAT,” kata Toha

Lebih lanjut Tioha menyayangkan, jika benar pelaksanaan tes yang dilakukan seperti ini, karena pelaksanaan yang digaungkan secara profesional pada kenyataan didalam raungan tidak semestinya yang kita harapkan.

“Dengan kejadian seperti ini kami menduga tes ini orangnya sudah ada, tes hanya dilakukan secara formalitas untuk memenuhi persyaratan belaka, karena kita melihat ada perlakuan istimewa terhadap beberapa peserta di masing-masing Kecamatan,” kesal Toha.

Ketua Bawaslu Mukomuko Fadlul Azmi , SH membantah apa yang telah di sampaikan peserta kepada ketua LP.K-PK , bahwa tidak demikian yang di sampaikan oleh peserta itu

Berdasarkan pantauan dalam pelaksanaan tes di hari pertama ini sudah menjalankan sesuai ketentuan, untuk peserta sebelum memasuki ruang tes utuk alat komunikasi , dititipkan diluar ruangan pada petugas pengawas

“Untuk lampu memang ada terjadinya mati hidup, terkait adanya staf PNS dan komisioner tidak ada membantu peserta seperti yang disebutkan peserta kepada Ketua LP.K-PK berdasarkan pantauan saya,” terang Fadlul.