TRENDFOKUS.COM-Kabupaten Mukomuko dimekarkan pada tahun 2003. Kapuang Sati Ratau Batuah waktu itu hanya memiliki pusat layanan kesehatan sangat sederhana. Karena waktu itu hanya gedung Puskesmas rawat inap Kecamatan Kota Mukomuko yang disulap menjadi RSUD. Lokasinya di Desa Ujung Padang yang saat ini menjadi Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD). Kondisi ini berlangsung sampai pada tahun 2012 masa kepemimpinan Ichwan Yunus.
Pada tahun 2012 inilah, sosok Ichwan Yunus membuat sebuah terobosan dahsyat dengan ide besarnya. Saat itu ide Ichwan Yunus sempat mengagetkan publik seantero Provinsi Bengkulu. Apa ide Ichwan Yunus yang sampai saat ini dijuluki masyarakat sebagai bapak pembangunan? Ia dengan gagah berani bertekad ingin mendirikan sebuah gedung RSUD yang permanen dan representatif. Padahal saat itu APBD Mukomuko belumlah mampu membiayai rencana besar Ichwan teresebut.
“Jika diikuti dengan kemampuan daerah waktu itu hal yang tidak mungkin bisa membangun sebuah RSUD dengan standar pelayanan seperti yang kita lihat saat ini. Tapi saya terus putar otak dan saling koordinasi dengan relasi di pusat. Alhasil, ditemukanlah sebuah solusi yakni mengajukan pinjaman daerah ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Jakarta,” cerita Ichwan Yunus.
Dilanjutnya histori perjuangan membangun RSUD oleh Ichwan, kala itu idenya sempat ditentang keras oleh anggota dewan. Dengan berbagai upaya, akhirnya berhasil juga ia meyakinkan lebih dari separoh anggota parlemen wakil rakyat yang berjumlah 25 orang. Alhasil, dewan merestui Pemkab untuk mengajukan proposal pinjaman daerah sebesar Rp 100 Miliar. Saat pembahasan di lembaga dewan, ternyata yang disetujui dewan malah lebih besar dari yang diajukan yakni menjadi Rp 150 Miliar.
“Pinjaman yang Rp 100 Miliar, tetap diperuntukkan membangun RSUD. RSUD Dibangun tahun 2012 dan berfungsi pada tahun 2013 lengkap dengan alat kesehatan skala standar. Sedangkan sisa pinjaman Rp 50 Miliar, digunakan untuk percepatan pembangunan peningkatan beberapa titik jalan kabupaten dengan status hotmix. Lokasinya tersebar mulai dari Kecamatan Lubuk Pinang hingga Kecamatan Air Rami. Khusus peningkatan jalan hotmix disesuaikan dengan usulan dewan kala itu,” imbuh Ichwan Yunus.
Benarkan kisah yang diceritakan oleh Ichwan Yunus ini? Crew Benua Antariksa News berusaha menggali informasi dari salah seorang dewan masa itu. Berhasil ditemui yaitu Rusman Aswardi. Ternyata Rusman membenarkan kerasnya perjuangan Ichwan Yunus kala itu. Diceritakan oleh Rusman, dirinya termasuk dalam dewan yang menyetujui usulan pinjaman daerah ke PIP tersebut.
“Saat itu kami diundang secara kekeluargaan oleh Ichwan Yunus ngopi bareng di rumah dinas bupati. Jumlah kami waktu itu sekitar 15 orang. Saat pertemuan inilah Ichwan Yunus memaparkan idenya secara detail. Sehingga kami ikut tertarik supaya daerah memiliki sebuah RSUD yang berkelas. Malam itulah mendapat sebuah kesepakatan secara lisan untuk setuju Pemkab ajukan proposal pinjaman daerah,” terang Rusman.
Diceritakan juga oleh Rusman, bahwa saat itu dewan sempat ragu dengan kondisi lokasi yang dipilih oleh Pemkab Mukomuko. Pasalnya, lokasi yang saat ini berada di Jalan SP6 Manjuto tersebut merupakan tanah gambut yang cukup ekstrem. Dewan takut proses pembangunan dengan konstruksi bangunan bertingkat akan gagal. Karena kepiawaian Ichwan memakai konsultan dan tenaga teknis handal, akhirnya gedung RSUD Mukomuko berhasil berdiri dengan gagah perkasa pada tahun 2013.
“Kami sangat salut dengan perjuangan dan niat tulus Ichwan Yunus. Beliau dengan penuh keyakinan atas idenya itu. Bahkan saya juga ikut berangkat ke Jakarta untuk meyakinkan PIP atas usulan pinjaman daerah tersebut. Memang harus bersyukur jika ada pemimpin yang berani dan cerdas seperti Ichwan Yunus. Beliau hanya benar-benar memiliki niat yang tulus membangun daerah,” pungkas Rusman.
Dari cerita pelaku sejarah diatas, dapat disimpulkan, oknum pengelola managemen RSUD kurang menggunakan hati dalam bekerja. Malah terkesan bisa diumpamakan dengan istilah menggunakan managemen “Tuyul”. Sehingga setiap tahunnya RSUD Mukomuko dililit utang. Hingga akhirnya pihak penyidik Kejari Mukomuko menerima laporan dari masyarakat dan langsung eksekusi proses hukum. Tak heran jika gerakan penyidik Kejari mendapat dukungan moril dari berbagai lapisan masyarakat. (Red)