TRENDFOKUS.COM-Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Antonius Dalle meminta Pemerintah Kabupaten Mukomuko untuk segera lakukan pelunasan terkait hutang Rusakit Umum Daerah (RSUD). Mengingat hal ini sangat menjadi penghambat pelayanan yang maksimal terhadap Masyarakat yang berobat karena kekurangan obat.
“kami sangat meminta kepada pihak Pemkab Mukomuko untuk segera serius untuk menyelesaikan perkara hutang yang ada di RSUD Mukomuko, karena ini menyangkut kemaslahatan para pasien yang berobat di sana, yang sangat membutuhkan obat. Dari estimasi pendapatannya sebesar Rp27 miliar tahun 2024, kita minta sisihkan untuk bayar utang,” katanya Komisi III DPRD Antonius
Pembayaran utang RSUD tahun 2021 ke bawah dan 2203, kata dia, masih dalam proses dan diminta kepada RSUD untuk menyisihkan pendapatan untuk bayar utang.
Ia menyebutkan, dari utang sekitar Rp6 miliar tahun 2022, masih ada sisa utang sebesar Rp1,6 miliar, dan utang 2021 ke bawah sebesar Rp1 miliar, jadi RSUD diminta mencicil utang sebesar Rp2,6 miliar.
Anggaran yang ada untuk membayar utang itu, ia mengatakan, utamakan penyedia obat karena kalau itu tidak dibayar mereka tidak mau ngasih obat,” ucapnya.
Untuk itu, katanya, makanya cadangkan dana sebesar Rp2,6 miliar itu untuk bayar utang kenapa kita utamakan bahan habis pakai biar RSUD bisa berjalan.
Selain itu anggaran yang ada untuk membayar utang itu,utamakan untuk penyedia obat karena kalau itu tidak dibayar mereka tidak mau ngasih obat.
“Untuk itu pihak DPRD meminta pihak RSUD mencadangkan dana sebesar Rp.2,6 Milyar itu untuk bayar utang. kenapa utamakan bahan habis pakai, biar rsud bisa berjalan,sedangkan terkait dengan pendapatan dari blud tahun 2024.” Tutup Antonius Dalle
Terkait dengan pendapatan dari BLUD tahun 2024, ia berharap, mudah-mudahan asumsi pendapatan dari BLUD tahun 2024 dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan oleh RSUD.
Ia menyebutkan, karena pendapatan tahun 2023 setelah dihitung sebesar Rp24 miliar, atau kurang sedikit dari target Rp26 miliar.
“Kenapa mereka berani membuat asumsi pendapatan Rp27 miliar tahun 2024 karena ada perbaikan alat mereka juga mengurus izin CT Scan dan radiologi yang selama ini tidak jalan ternyata sangat dibutuhkan,” ucapnya.
Ia mengatakan, pihak RSUD sekarang sedang mengurus itu, mudah-mudahan nanti jalan otomatis pendapatan meningkat. (TH/ADV)