PT DDP Jangan Ambil Tanah Garapan Kami “Kami Mau Hidup”

0
1,388 views
BARU

TRENDFOKUS COM-Pada hari Jumat, tanggal 22 Maret 2024, petani yang merupakan anggota Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Air Berau, Mukomuko, melancarkan perlawanan terhadap upaya panen paksa oleh PT. DDP ABE di lahan garapan mereka.

Peristiwa ini terjadi setelah beberapa pekan sebelumnya, ketika enam kepala desa dari kecamatan Pondok Suguh secara tegas menyatakan penolakan terhadap rencana perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 02 milik PT. DDP ABE. Dalam aksi yang mengejutkan, para kepala desa dari Desa Air Berau, Tunggang, Lubuk Bento, Karya Mulya, Pondok Kandang, dan Pondok Suguh menyerukan penolakan tersebut dengan keras.

Konflik timbul ketika PT. DDP ABE, sebuah perusahaan besar di wilayah tersebut yang sudah habis izin HGUnya pada akhir 2021 lalu, berupaya untuk melakukan panen paksa di lahan yang selama ini dikelola oleh petani lokal yang tergabung dalam KMS Air Berau. Para petani menyatakan bahwa lahan tersebut adalah bagian dari mata pencaharian mereka.

Bahkan pihak KMS tidak akan membiarkan tanah yang mereka garap selama bertahun-tahun diambil begitu saja oleh perusahaan,”Kami bersama-sama sebagai anggota KMS siap melawan untuk mempertahankan hak kami.”ungkap Juni yang profesi sebagai petani ini

Konflik ini menarik perhatian masyarakat setempat serta beberapa organisasi dan LSM yang mendukung perjuangan petani.

Hingga saat ini, perjuangan antara petani dan PT. DDP ABE masih berlanjut, sementara para petani terus bersikeras untuk mempertahankan lahan garapan mereka. Harapan mereka adalah agar pemerintah dan pihak berwenang dapat memberikan dukungan dan keadilan dalam penyelesaian konflik yang lama berlarut-larut ini.
Konflik agraria ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh petani lokal dalam menghadapi tekanan dari perusahaan besar, serta menyoroti pentingnya perlindungan hak tanah dan keberlanjutan mata pencaharian petani di Indonesia, khususnya di kabupaten Mukomuko. (Red)