TRENDFOKUS.COM- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Program budidaya bawang merah yang dikelola Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, saat ini telah mencapai masa panen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Kabupaten Mukomuko, Novi Hidayanti.
Lanjut Novi, menyatakan bahwa panen bawang merah telah dilakukan di empat kecamatan, yaitu Selagan Raya, Teras Terunjam, V Koto, dan Lubuk Pinang.
“Berdasarkan informasi yang diperoleh, total hasil panen bawang merah dari empat kecamatan tersebut telah mencapai 14,7 ton. Namun, sebagian hasil panen belum tercatat karena terdapat area yang masih dalam proses panen. Saat ini, para petani juga sedang memulai kembali proses penanaman menggunakan bibit bawang merah sebanyak 3,5 ton yang telah disalurkan oleh Pejabat PAT Provinsi Bengkulu, Inti Pertiwi Nashwari,” ungkap Novi saat dikomfirmasi Senin, (09/12/2024).
Bibit bawang merah tersebut telah didistribusikan kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Mukomuko, dengan rincian sebagai berikut:
1. Kelompok Tani Tama, Desa Karang Jaya, Kecamatan Teras Terunjam: 500 kg
2. Kelompok Tani Maju Jaya, Desa Sungai Rengas, Kecamatan V Koto: 500 kg
3. Kelompok Tani Ajan, Desa Sungai Ipuh Dua, Kecamatan Selagan Raya: 1 ton
4. Kelompok Tani Tunas Muda, Desa Talang Ajan, Kecamatan Selagan Raya: 1 ton
5. Kelompok Tani Karya Tani Muda, Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang: 500 kg
Masih Novi menjelaskan bahwa pelaksanaan program bawang merah hingga saat ini berjalan dengan baik, meskipun curah hujan yang tinggi saat panen berpotensi menyebabkan pembusukan. Program ini juga mendapat dukungan dari Sarana dan Prasarana (Sarpras) yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP). Semoga ke depannya, program ini akan dilengkapi dengan pelatihan teknis bagi petani guna meningkatkan keterampilan dalam penangkaran bawang merah.
“Program bawang merah ini diharapkan tetap menjadi fokus utama, karena komoditas ini berkontribusi signifikan dalam menekan laju inflasi. Kami berharap pada tahun 2025, kelompok tani di Mukomuko tidak lagi bergantung pada pembelian benih, melainkan sudah mampu memproduksi benih secara mandiri,” pungkas Novi Hidayanti. (HB)