Trendfokus.com—apupun dan bagaimanapun alasan dan komentar para netizen di dunia maya ataupun Facebook terkait tingginya nilai harga sawit disetiap perusahaan Kabupaten Mukomuko tidak bisa dipungkiri, itu terjadi dimasa kepemimpinan Bupati Mukomuko Sapua-Wasri. Terbukti saat ini , Petani pekebun sawit setiap penjuru di Kabupaten Mukomuko semakin gembira dan bahagia. Pasalnya harga buah sawit yang dijual terus melambung tinggi disejumlah pabrik CPO di daerah ini. Berikut daftar harga dikutip pada media BE, PT Sapta membeli dengan harga Rp 2.350/kg, PT KSM Rp 2.430, PT MMIL Rp 2.430, PT SSS Rp 2.420, PT SAP Rp 2.410, PT KAS Rp 2.360, PT DDP Rp 2.440, PT USM Rp 2.520, PT BMK Rp 2.480 dan PT GGS sebesar Rp 2.460/kg.
Petani Sawit Kota Mukomuko, Pebrianto dikonfirmasi media Trendfokus.com mengaku gembira terus naiknya harga buah sawit. Meski ia menjual melalui toke harga yang dibeli lumayan tinggi.
“Saat ini saya menjual buah sawit melalui toke Rp 2.250/kg, alhamdulilah inilah menurut saya harga tertinggi selama Mukomuko menjadi Kabupaten, dan saya yakin dan seyakin-yakinnya ini tidak lepas atas pergerakan dan campur tangan kepala daerah yaitu Bupati Mukomuko Sapuan-Wasri dan itu tidak bisa dipungkiri.” akunya.
Harapan juga datang daarri salah seorang petani sawit Niva, Ia berharap harga tersebut terus naik. Ia juga meminta kepada pemerintah melalui dinas terkaia untuk melakukan pengawasan rutin, Termasuk dalam pengawasan penjualan pupuk.
“Saya meminta kepada Bupati Mukomuko melalu dinas Pertanian agar Penjualan pupuk diawasi. Karena sejak naikanya harga buah sawit pupuk juga ikut naik. Kami khawatirkan ada dugaan permainan dan merugikan petani sawit,”ungkpanya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah melalui Kepala Seksi Kemitraan dan Perizinan, Sudiyanto menyampaikan harga sawit di pabrik Kabupaten Mukomuko mengalami kenaikan. Saat ini rata-rata harga Rp 2.400 per Kg. Bahkan di satu pabrik sudah Rp 2.520 per Kg. “Harga tbs kelapa sawit naik Rp 40 – 80/kg di banding harga tiga hari lalu. Harga itu jika petani menjual ke pabrik, jika melalui toke harga yang diterima lebih rendah,” ungkapnya. Dilansir media BE.