Trendfokus.com-Guna mempererat silaturahmi, Jum’at siang (6/01/2023 bersama dengan masyarakatnya, Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE, MM, AK, CA, CPA bersama ketua Tim Penggerak-PKK Kabupaten Mukomuko melakukan kunjungan dengan para Kepala Desa Se Kecamatan Air Rami di Aula Desa Bukit Mulya,
Didalam sambutannya Bupati Mukomuko H. Sapuan mengatakan, bahwa pertemuan ini hanya pertemuan biasa untuk mempererat silaturahmi bersama Kades beserta perangkatnya, BPD, PKK, dan para tokoh adat alim ulama se Kecamatan Air Rami.
Dilanjutkan H. Sapuan di Kecamatan Air Rami harus ada inovasi-inovasi terobosan terbaru dan memliliki ciri khas sendirti dari desa lain di Air Rami, karena kita menggunakan alam untuk memanfaatkannya. Tentunya juga kunjungan kita pada hari ini juga untuk melihat apakah di Kecamatan Air Rami ini telah melaksanakan visi misi Bupati dan Wabupi Mukomuko.
“Tentunya Pemkab Mukomuko berharap kedepannya kecamatan Air Rami bisa menghasilkan pertanian lebih banyak, insyaallah ke depan di tahun 2023 ini hasil pertanian bisa lebih meningkat,” harapnya
Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa dia mengakui bahwa selama dua tahun ini, malu turun ke desa karean belum bisa membantu masyarakat Akan tetapi kata Bupati, setelah pelajari tentang beberapa regulasi, dengan adanya biaya Bimtek Pemerintah Daerah, lalu bersama beberapa pejabat Kabupaten Mukomuko menemui dan berkonsultasi langsung dengan kementerian dalam negeri.
“Syukur Alhamdulillah, jalan itu diberikan berkat saya berkunjung berkonsultasi dengan kementerian dalam negeri, dan akhirnya dibebaskan oleh kementerian beberapa regulasi yang dimungkinkan kepala daerah gubernur, wali kota dan bupati melakukan intervensi, itulah yang dinamakan dengan Biaya Tak Terduga (BTT). Selama ini Kabupaten Mukomuko BTT itu digunakan kalau saat ada bencana besar,”katanya
“lagian Dana BTT itu tidak pernah digunakan untuk kegiatan lain, karena tadi tidak pernah mempelajari regulasi tentang BTT tersebut. Makanya Pemerintah pusat meminta bukan hanya di kabupaten tapi sampai dana desa pun diharuskan untuk mencadangkan BTT gunanya waktu kita mendesain APBD Kabupaten, tidak akan mungkin semua kegiatan masuk disitu. Selain itu, untuk mengatasi masalah yang sifatnya emergency ditengah masyarakat, contoh ketika ada jembatan kecil putus karena banjir dan contoh ke dua, ketika terjadi kebakaran di desa, sekarang bupati sudah bisa ambil alih bantu membangun melalui dan BTT,” urainya.
Lebih jauh Bupati sampaikan, bahwa Pemerintah Daerah secara bertahap akan membangun infrastruktur di desa yang menjadi kewenangan kabupaten ini, tidak bisa cepat cepat karena semenjak Covid, anggaran kabupaten dipotong untuk penanggulangan Covid.
“Saya minta juga kepada Kades jangan sampai dana setiap tahun pakai Silpa, sebab, kalau anggaran habis, tahun depan bisa tambah. Beda dengan di Kabupaten, kalau terjadi Silpa itu masih wajar, karena setiap kegiatan pekerjaan di Kabupaten harus melalui proses tender, tapi kalau di desa hanya rembuk antara Kades beserta Perangkat Desa dan BPD,” tutup Sapuan. (Th/ADV)