TRENDFOKUS.COM-Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko, berupaya untuk menurunkan inflasi di kabupaten MukoMuko.
Dikatakan Kepala Dinas Disperindagkop Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, MAP,. Menyampaikan untuk Tahun 2024 Mukomuko, sebagai Daerah perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), Mukomuko mengalami naik turun inflasi.
Kami dari tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Mukomuko, yang di ketuai oleh Sekda, dan beberapa dari anggotanya, seperti dari OPD, termasuk dinas-dinas sebagai anggota TPID MukoMuko.
Yang akan berkerja sama untuk mengendalikan inflasi di kabupaten Mukomuko, dan setiap bulan inflasi itu akan diliris oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Untuk bulan Agustus kemarin diliris oleh BPS, angka inflasi yertuyer, yeronyer, yeroye, yaitu 2,44 itu untuk bulan Agustus, Sedangkan untuk bulan juli kemarin 2,39, dua bulan ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu dari bulan Juni 4,79,” jelas Nurdiana saat di konfirmasi di ruang kerja kamis (05/09/2024).
“Lanjut Nurdiana menjelaskan, setiap bulan kita ada perhitungan terkait dengan inflasi, itu pengambilan stampelnya dipasar Ipuh, karena kita miliki pasar harian cuma 1 yaitu di Ipuh,” ujarnya.
Jadi BPS mencatat kenaikan harga sembako, dan harga-harga yang lainnya itu di ambil dari pasar harian yaitu di Ipuh.
Untuk 2 bulan terakhir ini memang sudah mulai stabil harga-harga sembako dan harga-harga yang lainya, itu yang harus kita kendalikan inflasi, jangan sampai naik lagi inflasi di Mukomuko,” ucap Nurdiana.
Kita pernah No 10 besar tertinggi di Indonesia, kabupaten Mukomuko itu dikarena pengaruh dari harga cabe, karena harga cabe melonjak mencapai 70-80 ribu per kilo.
“Nurdiana juga menambahkan, kami dari (TPID) juga akan mengusahakan untuk angka inflasi di Mukomuko, supaya tidak naik lagi dan mudah-mudahan angak inflasi di Mukomuko trus menurun tutup,” Nurdiana. (HB)