Kasus DBD Meningkat, Ketua DPRD Mukomuko Minta Nakes Terjun Langsung ke Tiap RT

0
3 views
BARU

TRENDFOKUS.COM-Meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko membuat Ketua DPRD Mukomuko, Zamhari prihatin dan angka bicara.

Zamhari meminta Dinas Kesehatan untuk menurunkan tenaga kesehatan (nakes) ke setiap RT yang ada di wilayah Mukomuko

Adapun, permintaan ini disampaikan menyusul pasien penderita DBD di Mukomuko saat ini banyak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko

Kemudian, tercatat kasus DBD sudah tembus 527 kasus dengan total 4 kasus kematian pada tahun 2024 ini.

“Kami minta dinas kesehatan segera menurunkan Nakes ke tiap RT, untuk mengecek warga apabila ada warga terjangkit DBD yang tidak bisa tertangani di rumah sakit,” sambung Zamhari

Selain mengecek kondisi warga yang terjangkit DBD, menurut Ketua DPRD Mukomuko, para Nakes ini diharapkan dapat mengedukasi langsung masyarakat, untuk aktif melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungannya.

“Minimal harus sering melakukan survei untuk bisa mengetahui dan mendata tempat yang berpotensi menjadi sarang penyebaran demam berdarah,” papar Zamhari.

Adapun, selain dengan kegiatan 3M Plus berupa mengubur, menguras, menutup, melipat baju-baju yang digantung yang menjadi tempat sarang nyamuk.

Menurut dia, pemberantasan jentik nyamuk juga bisa dilakukan melalui kerja bakti setiap minggu sekali, fogging, hingga membagikan obat abate untuk ditempatkan di genangan air.

“Datangi rumah-rumah warga untuk melihat ada genangan air atau tidak. Sekaligus melakukan edukasi ke masyarakat agar melakukan 3M plus serta melakukan pencegahan,” pintanya.

Para nakes yang bertugas di puskesmas biasanya melakukan pendampingan rutin ke wilayah-wilayah. Namun pada kondisi ini harus dilakukan secara serentak.

“Langkah ini mengantisipasi jatuhnya korban DBD sekaligus mengedukasi warga, sehingga dengan upaya yang sudah dilakukan tidak ada lagi tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti,” Zamhari menjelaskan.

Setelah upaya preventif dilakukan, Ketua DPRD Mukomuko menilai tindakan kuratif juga penting. Sebab masyarakat belum tentu edukatif terhadap kasus DBD. Terkadang masyarakat menganggap sepele ketika badannya terasa mual dan deman.

“Mungkin dianggap bukan DBD. Dianggap sakit maag, sakit demam. Jadi perlu diedukasi, kalau sudah minum obat, demamnya belum juga turun selama berhari-hari, maka bisa diindikasi terkena DBD. Sehingga harus segera diperiksakan ke Puskesmas,” paparnya. (TH/ADV)