Beberapa Pabrik Kelapa Sawit Hentikan Operasional Selama Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025

0
7 views
BARU

TRENDFOKUS.COM- Menjelang libur nasional dan cuti bersama tahun 2025, sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan operasional mereka. Berdasarkan data sementara, tercatat ada empat pabrik yang tutup selama periode libur ini, yaitu PT. DDP, PT. SSS, PT. SSJA, dan PT. GSM.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriani, menjelaskan bahwa pabrik-pabrik tersebut tidak menerima Tandan Buah Segar (TBS) selama libur nasional dan cuti bersama. Selain itu, beberapa pabrik juga tidak menerima pengiriman Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), maupun produk Kernel Crushing Plant (CKG) seperti Palm Kernel Oil (PKO).

“Meski demikian, terdapat pabrik yang tetap beroperasi, namun dengan jadwal terbatas. Biasanya, PKS beroperasi dari pukul 07.00 hingga 15.00 WIB. Namun, selama libur, ada yang hanya beroperasi setengah hari,” ungkap Fitriani saat dikomfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp Senin, (1/27/2025).

Adapun jadwal Operasional Pabrik Kelapa Sawit, sebagai berikut:

1. PT. DDP PMKS Ipuh

Tutup: 26 Januari 2025

Buka kembali: 27 Januari 2025 (penerimaan TBS swadaya mulai pukul 08.00–12.00 WIB).

2. PT. DDP PMKS Lubuk Bento

Tutup: 26–27 Januari 2025

Buka kembali: 28 Januari 2025.

3. PT. SSS

Tidak menerima TBS: 27 Januari 2025 (libur Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW).

Buka kembali: 28 Januari 2025.

4. PT. SSJA

Tutup: 26–29 Januari 2025

Buka kembali: 30 Januari 2025.

5. PT. GSM

26 Januari 2025: Menerima TBS pukul 08.00–15.00 WIB, namun tidak menerima CPO, PK, dan CKG.

27 Januari 2025: Menerima TBS pukul 07.00–12.00 WIB, tanpa menerima CPO, PK, dan CKG.

28 Januari 2025: Operasional normal.

29 Januari 2025: Menerima TBS pukul 07.00–12.00 WIB, tanpa menerima CPO, PK, dan CKG.

“Kondisi ini menjadi langkah yang wajar dalam rangka mendukung pelaksanaan libur nasional dan cuti bersama. Namun, beberapa pabrik tetap berusaha memastikan kelancaran operasional meskipun dengan jadwal terbatas,” tutup Fitriani. (HB)