Di Lapangan Para Caleg Harus Mengeluarkan Amplop 200-500

0
46 views
BARU

Mukomuko.- Pelaksanaan pemilihan legislatif yang akan dilaksanakan pada Rabu 14 Februari 2024 mendatang menjadi pertaruhan bagi para calon legislatif di kabupaten Mukomuko yang saat ini maju dan bertarung untuk merebut satu kursi di DPRD Kabupaten Mukomuko.

Dari data yang didapatkan di lapangan Pada pelaksanaan pemilihan legislatif tahun 2024 ini para Calon legislatif ini menghabiskan lebih besar anggaran daripada periode sebelumnya, tidak dapat dipungkiri bahwa politik uang memang sudah tidak lagi menjadi rahasia di kalangan masyarakat khususnya Kabupaten Mukomuko bahkan saat ini amplop dari para Calon legislatif ini menjadi perbincangan hangat di semua kalangan masyarakat jelang pelaksanaan pemilihan legislatif.

Tidak tanggung-tanggung dari fakta yang ada di lapangan para Calon legislatif harus mengeluarkan amplop yang berisi Rp. 200.000 hingga Rp. 500.000 untuk mendapatkan satu suara saja, bayangkan bila satu calon harus mengumpulkan dua ribu suara untuk mendapatkan posisi aman di kursi legislatif.

Artinya bila satu orang Calon legislatif ingin meraih 2000 kursi dan menggelontorkan satu suara dengan anggaran Rp. 200.000 maka artinya calon tersebut harus menyiapkan anggaran Rp. 400 juta. Bahkan bila bila satu amplopnya bisa berisi Rp 500.000 maka seorang caleg harus menyiapkan anggaran 1 miliar rupiah.

Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa memang untuk periode kali ini para Calon legislatif yang bertarung memang membutuhkan kost yang sangat tinggi untuk mendapatkan kursi DPRD.

Disampaikan Weri Trikusumaria salah satu tokoh pemuda kabupaten Mukomuko bahwa dengan tingginya modal yang harus dikeluarkan oleh Calon legislatif ini maka tentu saja akan berpengaruh nantinya pada kinerja para Calon legislatif itu sendiri.

“Apabila nanti setelah para caleg tersebut duduk di kursi parlemen maka masyarakat tentu saja tidak bisa berharap banyak dengan para caleg yang duduk di kursi DPRD tersebut. Karena satu suara yang didapat para Calon legislatif tersebut memang hasil dari membeli sehingga apabila mereka duduk di kursi DPRD tentu saja mereka tidak ada beban kepada masyarakat yang telah memilihnya” Jelas Weri.

Ditambahkannya sebenarnya politik yang ada saat ini khususnya di Kabupaten Mukomuko sudah tidak lagi sehat sehingga apapun yang ingin dicapai seperti menjadi seorang anggota DPRD harus memiliki modal besar tidak perlu membutuhkan seorang yang cakap dalam berpolitik, seorang yang ber ijazah tinggi, dan hanya cukup memiliki finansial yang mumpuni maka bisa menjadi anggota dewan.

Dengan adanya permasalahan ini kita berharap masyarakat agar lebih jeli dalam menentukan pilihan untuk menempatkan wakil rakyat yang memang benar-benar memikirkan rakyat bukan hanya memikirkan kantongnya sendiri setelah menjadi wakil rakyat nantinya. (TH)